Rabu, 31 Desember 2014

Fashion is Not Always be Our Friend



Terve! (Halo! Finlandia)


Tulisan ini murni bersumber dari gudang gagasan yang berada di dalam labirin otakku. Sudah lama aku menyimpan di dalamnya, tetapi selalu terbengkalai karena belum ada waktu yang pas untuk mengolahnya menjadi lebih baik. Sekarang aku punya spare time untuk menulis dan aku ingin kalian jadi temanku berbagi gagasan. Well, check this out!


Mayoritas makhluk bumi Indonesia adalah remaja, baik itu remaja pemula, sedang, atau remaja yang menjelang jadi penyandang status sebagai “orang dewasa”. Namun, dari perbedaan kalangan remaja yang menjadi kasta berdasarkan penggolongan usia itu, ada satu kesamaan dari mereka; how they dress! Majority of Indonesian teenagers dress in the same style; weird.

Bagaimana kriteria baju aneh menurutku? Here you are:

1.       Tabrak warna. Bukannya mengungkit-ungkit  zaman dulu, tetapi melestarikan budaya yang baik kan tidak ada salahnya. Remaja putri zaman dulu selalu memadu-padankan warna-warna baju yang serasi. Warna-warna calm jadi pilihan karena memang lebih nyaman dilihat. Hasilnya, perempuan zaman dulu selalu terlihat anggun dan menawan. Kalau remaja putri zaman sekarang suka pakai baju yang warnanya tidak nyambung. Hijau dan merah, biru dan ungu, oranye dan hijau neon. Subhanallah, semua warna tumplek bleg di situ. Yaa, kalau kata anak zaman sekarang sih itu modis. Menurutku itu kurang sesuai.

2.       Tabrak motif. Dulu ketika aku masih SD, aku menertawakan imajinasiku jika aku memakai baju batik dan celana bermotif garis. Itu sangat absurd dan lucu. Ternyata, sekarang justru yang sedang hits adalah hal semacam itu. Celana bermotif garis dipadukan dengan baju bermotif polkadots. Baju batik dengan rok batik yang motifnya berlainan. Baju bergambar boneka dengan kerudung bermotif batik. Sungguh buruk.

3.       Celana yang hanya sejengkal. Ini yang membuatku paling risih. Remaja-remaja putri sekarang suka sekali memakai celana pendek yang panjangnya hanya sejengkal. Ya memang benar namanya celana pendek, tetapi kalau panjangnya hanya sejengkal, menurutku itu sudah masuk kriteria celana dalam. Ada baiknya kok kalau kita memakai celana panjang. At least, kita tidak pamer paha ke mana-mana.

Selain baju aneh, ada lagi yang fashion aneh yang digemari remaja sekarang; hijab. Bukan hijabnya yang aneh, tetapi penafsiran yang salah dan pengaruh mode yang kurang baik menjadikan hijab tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Definisi hijab yang sebenarnya adalah kain untuk menutup, bukan untuk membalut. Jadi, sudah jelas bahwa cara memakainya pun tidak dikaitkan sana-sini, diubet-ubet seperti pocong.

Gagasan ini bukan hanya menyasar pada remaja putri, tetapi juga untuk Teman-Teman remaja putra. Aku sarankan kalian menghindari kaus dan celana ketat sejauh mungkin. Kalian yang kurus semakin terlihat kurus dan menyedihkan, sedangkan kalian yang gemuk terlihat semakin gemuk karena tempat persembunyian lemak kalian ketahuan. Pakailah kaus dan celana longgar yang tetap fit dengan badan karena itu membuat kalian gagah.

Unfortunately, people don't process the raw things. Kalau mode A sedang ngetrend, semua pakai itu. Toko baju di mana pun menjual produk yang sama. Ganti mode B, semua juga turut ganti memakai baju ala mode B. Lalu, kalau semua jadi ikan mati yang hanyut arus sungai, siapa yang akan jadi ikan yang survive dan melawan arus?

Aku juga remaja putri. Kadang-kadang aku juga tertarik dengan fashion yang sedang booming. Namun, aku ingat lagi bahwa tidak semua orang cocok dengan fashion yang sama. Apalagi aku berkerudung. Meskipun aku masih suka pakai celana jeans ketat, tetapi aku berusaha memadankannya dengan kaus panjang yang bisa menutup hingga ke bagian paha. Sesekali aku juga pakai rok agar aku selalu ingat bahwa aku adalah perempuan; makhluk yang harus lebih menjaga diri dibanding laki-laki. Akibat penampilanku yang terlihat monotone dibanding teman-temanku, aku sering sekali disebut tomboi. Namun itu bukan masalah besar. Justru aku bangga jika aku bisa bertahan menjadi diriku sendiri dengan pakaian yang kusukai dan tetap sopan.

Bukannya ingin menggurui Teman-Teman semua. Namun, kalian harus tetap ingat jati diri kalian sebagai orang Indonesia yang basically adat-istiadatnya serba santun. Tidak selalu mengikuti hal yang sedang populer tidak akan membunuh kalian, Teman-Teman. Justru kalian akan lebih kuat untuk survive di dunia yang serba bebas ini.

Well, the way you dress shows your personality. Now, your turn to decide.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar